Halaman

Terkena Dua Pukulan Beruntun

Kemarin tanggal 1 Juni 2020 saya terkena "pukulan" pertama. Belum hilang rasa sakit akibat pukulan itu, saya lagai lagi tekena pukulan hari ini, lebih menyakitkan. Rasa sakitnya begitu mengena karena pukulan pertama belum sembuh ditambah lagi pukulan yang kedua, berada di tempat yang sama.

Namun dengan dua pukulan itu aku kini justru belajar lebih banyak, serasa jatuh lebih keras, berharap suatu saat bila jatuh, mungkin sudah kebal. Aku ingin jadikan pukulan ini, benar benar menyadarkanku dan membuatku belajar, bangkit, sebab "The show  must go on". Hidup adalah bagian dari keputusan-keputusan yang harus dibuat, kadang keputusan itu benar kadang salah. Namun, semua adalah takdirNya. Beruntunglah orang yang dapat mengambil pelajaran dari kesalahan2 dari keputusan2 yang telah dia ambil.

Hari ini, banyak orang bergembira, ada euforia, meski pandemi belum berakhir sempurna, malah justru kasus Corona semakin melonjak di beberapa tempat. Untunglah di  kota ini, tidak begitu signifikan dampaknya, aku lihat sejak diumumkan pembatasan2 itu,orang2 masih berlalu lalang. Memang kemarin dan hari ini sudah mulai seperti sedia kala, bedanya orang banyak yang memakai masker. Seharusnya aku ikut bergembira menyambut hari yang normal ini, istilahnya "new normal" namun, aku justru malah kesakitan akibat terkena dua pukulan beruntun, tetap di hari orang2 keluar rumah bersuka cita.

Ditambah lagi suka cita kemarin adalah hari lahir pancasila, di peringati dan di rayakan oleh sebagian orang, mengingat bapak2 pendiri bangsa. Di tambah pula hari ini, SK Menkumham Partai Gelora di serah terimakan dari Menteri Hukum dan Ham kepada Dewan Pimpinan Nasional Partai Gelora. Di dalam grup bersuka cita, dan akupun berusaha ikut berusuka cita, sejenak menghilangkan rasa sakit akibat dua pukulan itu.

Akibat dari pukulan itu, aku sedikit merasakan emosi meningkat, apalagi ketika anak2 sedang berkelahi, menangis yang kadang2 disebabkan oleh perkara ringan, misal rebutan mainan, rebutan makanan. Kadang merasa bersalah, ketika sesekali membentak mereka. Namun demikian lalu sambung dengan candaan dan gurauan agar mereka tersenyum, aku tak mau mereka benar2 marah kepadaku dan menorehkan luka hati yang dalam yang tak akan mudah hilang hingga mereka dewasa.

Kesedihankku betambah tambah, melihat anak anak, apabila teringat si kecil adik, di hari Ahad 31 Mei Jatuh dari Ranjang, akibat dari ketelodranku, karena meninggalkan di atas kasur, sedangkan aku mengangkat kasur yang dibawah untuk di angkat ke atas, lantaran AC mau diperbaiki. Munkin tidak lebih dari 30 detik aku meninggalkan adik, supaya duduk sendiri di ranjang. Jaraknya tak lebih dari 3 meter dariku, namun lepas dari kawalanku dan akhirnya dia jatuh. Tangisannya sungguh kencang sekali. Maafkan ayah ya dik, semoga dirimu mau memaafkan ayah, ayah sudah berusaha sebaik mungkin namun, apadaya dirimu jatuh juga.

Hari ini pun si adik kembali jatuh bahkan beberapa kali, pagi hari jatuh di depan rumah, terjepit kakinya di oleh besi jemuran, dan sorenya jatuh tak sengaja karena mau dipeluk oleh temannya, tetangga rumah yg seumuran. Suaranya jatuhnya terdengar, kepalanya terbentuk oleh semen di jalan, gluduk. meski disitu banyak anak2 mengerumuni, tapi mrk tidak bisa menjaga agak si adik tidak jatuh. Sudah jatuh, tertimpa tubuh temannya pula.

Lengkaplah sudah rasa sakitku akibat terkena pukulan dan adanya kejadian2 itu.

Dari rasa sakit itu, dan dari akibat pukulan ini aku belajar beberapa hal, yang mana sebenarnya sudah aku ketahui sebelumnya, tapi belum bisa menerapkan dengan sungguh sungguh.

1. Dalam berbisnis jangan berspekulasi, lakukanlah pengamatan, teliti, analisa, tunggu beberapa saat, lakukan test, mulai dari yang kecil, cross check, hubungi, buat kontak, pastikan segalanya sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku, buat bukti. Baru ambil keputusan.

2. Niat mau menyumbang/beramal apabila nanti untung itu sebaiknya jangan dilakukan, karena belum tentu kamu untung dalam transaksi itu, bisa jadi kamu malah rugi, dan kalo sudah begitu (rugi), maka niatmu itu tidak jadi kamu lakukan, kamu tidak jadi beramal. Yang benar adalah, beramal dulu, baru melakukan transaksi, berharap dengan amalan mu, Tuhan membantumu untuk menyelamatkan bisnismu agar, kamu ke depan masih bisa beramal lagi lalu transaksi lagi, beramal lalu transaksi. Niatkan amal, maka transaksimu itu bisa jadi bagian dari amal. Jika kamu niat beramal dulu namun tidak melakukannya, lalu melakukan transaksi , itu kamu sepertinya hanya mengejar dunia. Karena bisa jadi kamu gagal dalam transksi dan sdah bisa dipastikan gagal beramal/menyumbang. Oleh karena itu lakukanlah "Menyumbang/Beramal dulu, baru transaksi". Semoga amalanmu itu, menjadi jalan kemudahan mu dalam bertransaksi, kemudahan dari Tuhan dan mendapat doa dari yang kamu sumbang.

3. Apabila sudah terlanjur melakukan kesalahan dalam transaksi (rugi) maka, bisa jadi kerugianmu itu adalah salah satu dari niatmu itu ( beramal ). Tuhan telah mengambil hartamu dengan cara Nya, namun kamu tidak beramal. Sama sama keluar harta, tapi rasanya berbeda. Jika dilakukan di depan, artinya Beramal, tapi jika keluar di belakang itu namanya rugi namun tidak bisa dikatakan beramal. Kamu hanya bisa menghibur diri atas kerugianmu itu, dengan mengganggap bahwa Tuhan telah mengambil hartamu, akibat dari awal kamu sudah berniat beramal/menyumbang apabila untung. Ternyata kamu tidak untung, dan Tuhan telah berlaku sesuai dengan kehendakNya. Dia memberikan kekuasaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan mengambil kekuasaan kepada siapa saja yang di Kehendaki, begitu pula dgn harga, Dia memberikan kepada siapa saja yang Dia Kehendaki dan mengambil harta dari siapa saja yang Dia Kehendaki. selalu ingatlah itu. Harta itu hanya di tangan jangan di letakkan di hati.

Tahukah kamu kedua pukulan itu ?
Pukulan pertama adalah kemarin ketika aku kena prank/fake/scam oleh vendor di marketplace hiddenmarket dan aku sudah transfer bitcoin $99=0.00100 BTC. Pukulan kedua adalah di hari ini, bitcoin melonjak tajam >$500 sekitar +7%. kedua pukulan itu mengenaiku selang waktu kurang dari 24 jam.

Arti Nama

Jenengku 石川 Ishikawa (stone river) 利津 Ritsu (beneficial haven).
Temokno jeneng jepangmu!
Created with Rum and Monkey's Name Generator Generator.