Halaman

Jogja, 10 tahun terakhir ..

Kota Jogja, Sepuluh tahun yang lalu, saat aku pertama kali memberanikan diri menyusuri sudut-sudut kota itu, sekedar berkeliling tanpa ada tujuan pasti selain mengikuti kata hati tuk dihiburi. Saat siang pulang sekolah bersama seorang teman, berboncengan keliling kota melihat gedung-gedung, motor, mobil, becak, andong dst…. semuanya lancar-lancar saja, tidak ada kemacetan sama sekali. Pohon-pohon besar di sana sini membuat jalan sejuk semilir, walaupun keadaan masyarakat kala itu sedang dilanda krisis multidimensi, dan yang paling ngeri adalah ketika melihat berita di tv terjadinya pergolakan politik dan kekacauan di beberapa kota di Indonesia. Namun kota jogja tetap sejuk dan damai hampir tidak ada gejolak yang berarti.

Yang paling menyenangkan kala itu adalah ketika malam tiba, giliran aku pulang naik sepeda motor dari mengantar ibu ke tempat mencari nafkahnya di bawah toko Progo. Malam hari sekitar pukul 11 malam. Jalan-jalan mulai sepi, toko-toko dah tertutup rapi, pedangan gorengan mulai dihampiri pembeli di sepanjang jalan Katamso…..sepi….sunyi…..hanya ada satu dua motor mendahuluiku atau berpapasan denganku. Aku memberanikan diri menyusuri jalan-jalan di Jogja. sempat terlintas juga rasa takut jika tiba2 ada orang jahat menghadang di jalan, karena memang saat itu sedang rawan, banyak kejahatan terjadi.

Sebatas asa terngiang bahwa suatu saat aku harus memberikan sesuatu buat ibuku, agar suatu saat nanti tidak harus malam2 begini berjualan sayur di tengah kota jogja. Kalo malam sedang dingin, apalagi sedang hujan, dan hanya berdiri menunggui dagangan, ditambah lagi saat satu persatu dagangan itu terbawa arus air …… hilang entah kemana, petir pun kadang menyambar di udara, tapi ibuku masih tersenyum melihatku, seakan akan ada harapan besar di hatinya pada diriku. Subhanallah.

Aku hanya bisa diam, sambil mendoa dalam hati ” Ya Alloh lindungilah ibu dan bapakku di sini……”

itulah kenangan kota jogja sepuluh tahun yang lalu……

DAN KINI setelah waktu itu berlalu…….ketika jogja sudah mulai panas terik ketika siang karena sedikitnya pohon2,gedung2 menjulang, mobil2 keluaran terbaru berlalu lalang, motor2 dengan berbagai model memadati jalan2, macet sudah menjadi pemandangan umum, ketika malam pun sudah tidak menakutkan karena ribuan lampu menerangi, orang-orang tetap terjaga di sepanjang malam, para degangan tak terhitung lagi di tepi jalan….dan jogja bagiku semakin asing karena kehilangan ciri ke-Jogja-annya. sedangkan aku kini….Aku…..apa yang sudah kulakukan hatta untuk diriku sendiri…..rasanya masih jauh dari harapan…..masih jauh……jalan yang harus kulalui …….belum ada sesuatu yang besar aku lakukan.

Harapan dari seorang ibu……..apa yang telah kukerjakan untuk mewujudkan harapan itu??? Maafkan aku ibu…….yang belum bisa mewujudkan harapanmu…..sampai saat ini…anakmu masih terus berjuang ibu….sesuatu yang kuyakini kelak akan membuatmu bangga, membuatmu tersenyum, membuatmu bahagia. Walaupun saat ini ibu belum mengetahuinya, belum memahaminya, apa yang telah aku lakukan saat sekolah, apa yang aku lalukan saat kuliah, apa yang aku lakukan dalam berdakwah, apa yang aku lakukan untuk mencari nafkah, tapi ibu…anakmu tidak mungkin menyia-nyiakan pengorbananmu. Kota jogja menjadi saksinya sepuluh tahun terakhir ini….

Bukalah hati mereka ya ALloh

Jikalau orang belum mengetahui kebenaran lalu mereka menolaknya itu sesuatu yang wajar,
Jikalau orang belum melihat bukti kebenaran dan kepedulian kemudian mereka mengingkarinya itu wajar
jikalau orang belum merasakan manfaat dari pertolongan saudaranya lalu mencemoohnya itu wajar

Tapi kalau pada saat kesulitan dia ditolong, pada saat kekurang dicukupi, pada saat sedih dihibur, dan telah diperlihatkan kebenaran, diberikan pelayanan dan perhatian tapi kemudian mengingkari dan tidak mensyukurinya bahkan menjadi penentang paling depan itu namanya tidak wajar dan sangat keterlaluan

Itulah kondisi manusia yang saat ini kuhadapi.
Bukannya aku mengharapkan balasan dari mereka tapi karena aku sangat menyayangi mereka tidak akan rela jika mereka termasuk orang-orang yang rugi, aku hanya menginginkan agar mereka mengikuti jalan kebenaran itu, menuntunnya, bersama - sama melaluinya. Perhatian, kesabaran, kasih sayang yang tulus telah kuberikan. Hanya satu permintaanku yaitu agar mereka mengikuti jalan kebenaran itu, yaitu jalan yang telah di tunjukkan Rasulullah saw sebagaimana yang sudah aku rasakan. Jalan menuju kepada Alloh swt. Sehingga bersama sama kita meniti jalan itu.....

Tapi mengapa ????

Apa yang ada di hati kalian ??

Hati kalian masih tertutup

Janganlah kalian melihat kepadaku !!

Tapi lihatlah apa yang aku bawa untuk kalian !!!

Akan kuberikan semuanya untuk kalian

Kini aku serahkan kalian kepada Alloh

Karena hanya Allohlah yang akan membuka hati kalian

Bukalah hati mereka yang Alloh, agar mereka mengikuti jalan kebenaran itu ....

dalam-detik-detik pemilihan umum Legislatif
7 April 2009
(pengembara_abadi)

Arti Nama

Jenengku 石川 Ishikawa (stone river) 利津 Ritsu (beneficial haven).
Temokno jeneng jepangmu!
Created with Rum and Monkey's Name Generator Generator.